KECEMERLANGAN MAKHLUK YANG BERCAHAYA
Salah satu makhluk bercahaya yang paling dikenal adalah
kunang-kunang. Para ilmuwan telah menghabiskan waktu bertahun-tahun meneliti
cara menghasilkan cahaya seefisien cahaya yang dihasilkan oleh kunang-kunang.
Kunang-kunang mencapai efisiensi maksimum dan hampir tidak kehilangan energi
sama sekali.
Sebenarnya, kenyataan bahwa ada makhluk yang dapat
menghasilkan cahaya, tetapi sekaligus tidak terpengaruh oleh panas dari cahaya
ini, adalah cukup menakjubkan. Karena, sebagaimana kita ketahui, setiap proses
yang menghasilkan cahaya dalam teknologi masa kini, selalu menghasilkan panas
juga, yang dipancarkan keluar sebagai energi termal. Sehingga, karena alasan
ini, makhluk yang menghasilkan cahaya seharusnya juga menderita akibat terkena
panas yang tinggi. Tetapi ternyata, makhluk yang menghasilkan cahaya tidak
terpengaruh oleh panas yang dihasilkannya, karena panas yang dihasilkannya
lemah. Mereka menghasilkan sejenis cahaya yang disebut “cahaya dingin” dan
struktur tubuh mereka telah dirancang sesuai dengan itu.
Kunang-kunang sebenarnya sejenis kumbang yang menghasilkan cahaya
hijau kekuningan melalui reaksi kimia di dalam tubuh mereka. Kunang-kunang, yang
memancarkan sinar untuk saling mengenali atau untuk memberi tanda kawin,
menggunakan panjang gelombang sinar yang berbeda, tergantung pada spesiesnya.
Selain itu, pada beberapa spesies, kunang-kunang jantan yang mula-mula
menyorotkan sinar untuk menarik sang betina, sementara pada spesies lainnya,
sang betina yang “memanggil.” Sebagian kunang-kunang menggunakan cahaya mereka
untuk mempertahankan diri. Mereka mengeluarkan sinar sebagai tanda pada musuh
bahwa mereka bukan makanan yang lezat.
11Selain kunang-kunang, sejumlah serangga
lainnya, beragam makhluk laut, dan berbagai spesies lainnya juga dapat
menghasilkan cahaya sendiri. Setiap spesies memiliki karakteristik yang berbeda.
Hal ini meliputi cara menghasilkan cahaya, kegunaan cahaya, serta panjang dan
jenis cahaya yang mereka hasilkan.
Siapa yang melengkapi makhluk-makhluk
ini dengan sistem yang membuat mereka mampu menghasilkan jenis cahaya yang dapat
dimanfaatkan, dan kemudian menjaga kesinambungan sistem ini? Tentu saja bukan
makhluk itu sendiri. Tidak mungkin bagian-bagian tubuh yang rumit dari suatu
makhluk yang mampu menghasilkan cahaya tanpa mencelakakan makhluk tersebut,
terjadi secara tiba-tiba akibat suatu kebetulan. Semua makhluk bercahaya
merupakan bukti kekuasaan penciptaan Allah yang sangat hebat. Allah
memperkenalkan kepada kita, melalui makhluk-makhluk yang telah diciptakan-Nya
ini, bukti tentang pengetahuan, kebijaksanaan, dan kekuasaan-Nya yang tidak
terbatas.
PENGHUNI LAUT YANG BERCAHAYA
Banyak makhluk bawah laut memiliki sistem
untuk menghasilkan cahaya, seperti kunang-kunang. Umumnya, mereka menggunakan
kemampuan ini untuk mengelabui atau menakuti musuh-musuh mereka. Ubur-ubur
jengger (Ctenophore) adalah makhluk lembut yang mirip dengan ubur-ubur dan
anemon laut. Mereka umumnya memakan tanaman mikroskopis dan hewan-hewan laut
kecil. Sebagian menangkap mangsa mereka menggunakan tentakel (organ menyerupai
belalai) yang lengket dan dapat bergerak di air seperti tali alat memancing.
Varietas lainnya memiliki mulut yang sangat lebar dan dapat menelan berbagai
makhluk, termasuk ubur-ubur jengger lain. Ubur-ubur jengger memiliki
rambut-rambut kecil di tubuh mereka yang digunakan untuk bergerak maju di dalam
air. Selain itu, hampir semua ubur-ubur jengger memiliki sel penghasil cahaya
khusus di sepanjang punggung tubuh mereka yang berlipit. Beberapa spesies
masing-masing memiliki ciri tersendiri yang menarik. Misalnya, ubur-ubur jengger
yang berwarna merah bisa bersinar bila disentuh. Pada saat yang sama ubur-ubur
ini mengalirkan partikel-partikel bercahaya ke dalam air sebagai cara
perlindungan untuk mengusir musuh-musuhnya.
12Makhluk-makhluk seperti bintang laut,
landak laut (bulu babi), dan bintang ular (featherstar) disebut “echinodermis.”
Sebagian besar permukaan kulitnya ditutupi dengan duri besar tajam yang dapat
mereka gunakan untuk pertahanan diri. Mereka hidup pada pantai laut di antara
batu karang dan di dasar laut. Makhluk-makhluk ini menghasilkan cahaya sendiri
untuk melindungi diri dari musuh-musuh mereka. Mereka bisa memiliki
lengan-lengan atau duri bercahaya atau sanggup memancarkan awan cahaya ke dalam
air saat diserang oleh pemangsa.
Kita dapat menyebutkan
satu spesies bintang laut sebagai contoh lain dari makhluk yang menghasilkan
cahaya untuk pertahanan diri. Bintang laut ini tinggal 1000 meter (3280 ft) di
bawah permukaan laut. Ujung lengannya bersinar dengan cahaya yang berwarna biru
kehijauan. Dengan peringatan bercahaya ini, dia memberi tahu pemangsa yang
mungkin mengincarnya, bahwa rasanya tidak enak. Bintang-rapuh (brittlestar),
hewan laut bercahaya lainnya, bersinar cerah saat diserang dan dapat membuang
ujung salah satu lengannya untuk mengusir pemangsa. Ini merupakan taktik
pertahanan yang penting. Karena ujung lengan terus bersinar, hal itu menarik
perhatian pemangsa, sehingga memberikan kesempatan bagi brittlestar untuk
kabur.
13Seperti terlihat di atas,
mekanisme untuk menghasilkan cahaya pada makhluk-makhluk juga merupakan contoh
dari kecemerlangan dalam ciptaan Allah. Allah adalah Pencipta dari asal mula,
yang tidak ada bandingannya.
Bagi lumba-lumba,
bernafas bukanlah gerak refleks, atau gerak yang terjadi dengan sendirinya dan
tak disadari seperti pada manusia dan mamalia darat lain. Akan tetapi bernafas
pada lumba-lumba merupakan gerakan yang disadari atau disengaja.
14 Dengan kata lain, lumba-lumba memutuskan untuk
bernafas sebagaimana kita memutuskan untuk berjalan. Ada pula tindakan
pencegahan yang diambil sehingga hewan ini tidak mati tenggelam saat sedang
tidur di air. Saat tidur, lumba-lumba menggunakan belahan otak kanan dan kirinya
secara bergantian, dalam rentang sekitar 15 menit. Saat satu belahan otak tidur,
lumba-lumba menggunakan belahan otak satunya lagi untuk muncul di permukaan air
agar memperoleh udara.
Lumba-lumba bernafas menggunakan paru-parunya
seperti mamalia yang lain, yang artinya mereka tidak dapat bernafas di dalam air
seperti ikan. Oleh sebab itu, mereka secara berkala muncul ke permukaan air
untuk bernafas. Di bagian atas kepalanya terdapat sebuah lubang yang
memungkinkan mereka melakukan hal tersebut. Tubuh lumba-lumba memiliki rancangan
yang sempurna, sehingga bila dia menyelam ke dalam air, lubang ini secara
otomatis tertutup, sehingga mencegah air masuk ke dalam tubuh lumba-lumba. Saat
hewan ini muncul di permukaan air, penutup lubang ini kembali
terbuka.
Moncong di paruh lumba-lumba merupakan rancangan lainnya yang
membantu gerakan hewan ini di dalam air. Dengan struktur ini, energi yang
digunakan saat menembus air sangat sedikit dan dia dapat berenang dengan
kecepatan yang lebih tinggi. Kapal-kapal modern juga memanfaatkan haluan seperti
moncong lumba-lumba, yang dirancang secara hidrodinamis untuk meningkatkan
kecepatan kapal persis seperti lumba-lumba.
Selain
itu, lumba-lumba dapat berenang dengan kecepatan amat tinggi, yang membuat para
ilmuwan terpesona. Ada aliran air yang lancar di sekitar tubuh lumba-lumba.
Penelitian yang dilakukan terhadap kulit lumba-lumba telah menemukan penyebab
aliran ini. Kulit lumba-lumba terdiri dari tiga lapisan. Lapisan terluar tipis
dan sangat elastis. Lapisan tengah sebagian besar tersusun dari jaringan ikat
dan mempunyai tambahan yang tampak seperti sikat plastik; sikat ini mengaitkan
lapisan terluar ke lapisan yang di tengah. Lapisan yang ketiga, yang terletak
paling dalam, terdiri dari berkas-berkas serat elastis. Karenanya, saat terjadi
turbulensi (pergolakan) pada air di sekitar lumba-lumba akibat kecepatan
berenang lumba-lumba, kulit terluar ini meneruskan tekanan yang luar biasa
akibat turbulensi ini, ke lapisan yang lebih dalam hingga terserap. Maka,
turbulensi yang baru dimulai kembali menghilang sebelum menjadi bertambah
besar.
15Semua struktur ini, yang khusus
terdapat pada lumba-lumba di antara semua hewan lainnya, merupakan bukti nyata
dari suatu tindak perancangan yang cerdas. Allah telah menciptakan lumba-lumba,
seperti juga semua makhluk lainnya, dengan struktur tubuh mereka yang tepat
sesuai dengan lingkungannya.
MAKHLUK BAWAH LAUT YANG MENARIK:
NUDIBRANCH
Nudibranch, sejenis siput laut yang tak punya cangkang,
memiliki rancangan yang sangat menarik dan warna-warni yang cerah dan
mengagumkan. Tubuh mereka agak lembut. Walaupun mereka tidak memiliki cangkang
untuk melindungi diri sendiri, dan banyak makhluk lain yang terpikat karena
penampilan mereka yang menarik, hanya sedikit yang memangsa nudibranch. Ini
karena warnanya yang mencolok menjadi peringatan bagi pemangsa bahwa mereka
sangat beracun.
Salah satu karakteristik siput laut ini
adalah adanya “sel penyengat.” Dengan bantuan “sel penyengat” ini, nudibranch
dengan mudah melindungi diri dari musuh-musuh mereka. Yang lebih menarik lagi
adalah mereka tidak menghasilkan sel-sel ini sendiri. Nudibranch memangsa
makhluk yang disebut hyroid, yang memiliki sel penyengat. Nudibranch dapat
memakan tentakel makhluk ini tanpa memicu sel penyengat itu berkat lendir khusus
yang terdapat di dalam sistem pencernaannya. Mereka menyimpan senjata ini di
dalam tonjolan yang berjumbai-jumbai dari tubuh mereka. Bila diganggu, sel ini
ditembakkan, sehingga menyengat hewan yang akan memangsa.
16Tak diragukan lagi, tidak mungkin
nudibranch mengetahui bahwa hyroid ini beracun tetapi tidak akan membahayakan
mereka, dan bahkan, sebaliknya, akan melengkapi mereka dengan suatu alat
pertahanan terhadap musuh. Juga tidak mungkin bagi mereka untuk tahu dan
mempelajari hal sedemikian berdasarkan pengalaman. Jadi, bagaimana nudibranch
bisa menemukan cara pertahanan diri yang memesona ini?
Di sini, sekali
lagi tampak di hadapan kita kebenaran yang terungkap secara terbuka di alam
semesta. Yang Maha Tunggal yang mengilhami nudibranch untuk menarik perhatian
baik dengan keanekaragaman warna maupun coraknya, dan juga melengkapi mereka
dengan cara menghasilkan racun, serta menciptakan sistem di tubuh mereka agar
racun hyroid tidak membahayakan mereka, adalah Allah, Tuhan dari seluruh alam.
Allah menciptakan semua makhluk dengan karakteristik yang sangat berbeda-beda
dan dalam aneka warna. Apa yang hendaknya dilakukan seseorang yang menyaksikan
kekuasaan Allah yang tidak terhingga di dalam contoh-contoh seperti ini adalah
mengagungkan Allah dan mengamalkan akhlak yang baik semata-mata karena Allah.
Allah menyampaikan hal ini kepada kita di dalam ayat-ayatNya sebagai
berikut:
Dan demikian (pula) di antara manusia,
binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam
warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Maha
Pengampun. (QS. Faathir, 35: 28)
Ikan betet menutupi tubuhnya dengan zat yang mirip gelatin
(agar-agar), khususnya di malam hari. Marilah kita amati bagaimana dihasilkannya
zat ini serta penggunaannya. Ikan betet menghasilkan zat ini untuk melindungi
diri mereka di malam hari terhadap pengaruh dari luar. Zat ini melindungi ikan
dari pemburu nokturnal, yakni pemburu yang beraksi di malam hari. Selain itu,
adanya zat ini memungkinkan ikan untuk menyamarkan dirinya.
Pertama, lendir yang terdiri dari gelatin ini dikeluarkan oleh
kelenjar yang terletak di sisi bagian atas dari rongga insang, saat ikan
bernafas. Setelah beberapa saat, pelapis mirip-gelatin ini membungkus seluruh
tubuh ikan. Fungsi terpenting kantung tidur tembus pandang ini adalah untuk
melindungi ikan terhadap belut moray, yang tergolong musuh terbesar ikan betet.
Belut moray memiliki indera penciuman yang luar biasa tajam, dan mereka mencari
mangsanya dengan menggunakan kemampuan ini. Namun demikian, karena memiliki
lapisan pelindung yang ketat ini, moray tidak dapat mencium bau ikan ini, bahkan
bisa tidak memperhatikan walaupun mereka menabrak ikan ini saat lewat di
sebelahnya.
17Melihat mekanisme yang
luar biasa ini, seseorang harus mempertanyakan, bagaimana ikan betet ini bisa
melengkapi diri dengan lapisan pelindung pada malam hari? Bagaimana mereka
menemukan bahan sepenting itu yang mengganggu indera penciuman moray yang tajam
serta membuat mereka aman dan nyaman melewati malam?
Tidak mungkin kita
menganggap ikan berpikir dan merencanakan untuk menghasilkan zat di dalam
tubuhnya dan kemudian menutupi tubuhnya dengan zat ini. Selain itu, tidak
mungkin pula proses pembentukan seperti ini terjadi dengan sendirinya sejalan
dengan waktu. Jika ikan betet tidak dapat merencanakan untuk menghasilkan zat
dengan kecerdasannya sendiri dan membentuk sistem sedemikian di dalam tubuhnya
dengan kemauannya sendiri, ikan betet yang hidup 10.000 tahun yang lalu tidak
akan mampu melakukan hal ini pula.
Tubuh ikan yang dilapisi dengan
gelatin, yang bertujuan untuk menyamarkan diri dari musuhnya dengan jitu, adalah
hal yang sangat cakap. Jelaslah bahwa keistimewaan yang seperti ini dapat
terjadi hanya karena adanya perancangan yang cerdas. Kecerdasan ini bukanlah
milik ikan atau makhluk apa pun selain Allah, Yang telah menciptakan dan
merencanakan semua ini.
PENYAMARAN IKAN KALAJENGKING
Lihatlah ikan kalajengking di gambar ini. Anda akan segera
menyadari betapa sulit bagi mata untuk secara visual membedakan ikan ini dari
lingkungannya.
Ikan kalajengking sebagian besar hidup di
dasar laut, di wilayah tropis atau beriklim sedang dan tidak pernah pergi ke
laut lepas. Mereka tergolong karnivora (pemakan daging) dan memangsa ikan-ikan
yang lebih kecil. Sirip mereka yang panjang dan berbentuk kipas adalah alat
penangkis yang hebat terhadap musuh-musuh mereka, dan garis-garis merah dan
putih di tubuhnya menyebabkan mangsa sulit melihat mereka di antara batu karang.
Ikan kalajengking berwarna-warni menarik. Tetapi karena mereka hidup di sekitar
batu-batu karang yang juga berwarna-warni, ikan ini mudah bersembunyi di sana.
Hal ini menurunkan peluang untuk dimangsa. Hal ini juga memungkinkan ikan
tersebut untuk mendekati mangsanya sendiri dengan mudah.
18Sebagian besar makhluk-makhluk bawah
laut sangat sulit dibedakan dari lingkungan tempat tinggal mereka, misalnya ikan
kalajengking. Kehadiran makhluk-makhluk ini baru jelas hanya jika mereka
bergerak. Makhluk-makhluk yang menyamarkan diri sendiri di bawah laut dengan
cara yang sempurna ini juga menggunakan warna mereka untuk berburu,
berkembang-biak dan berkirim pesan. Lalu, bagaimana keselarasan ini tercipta?
Siapa yang telah menjadikan tubuh ikan berwarna sama dengan batu-batuan tempat
tinggalnya dan bahkan membuatnya berpenampilan seperti batu karena bentuknya
yang menggelembung? Dan siapa yang telah memberikan warna tumbuhan laut kepada
seekor udang? Warna pada makhluk-makhluk ini, yang sesuai dengan lingkungan yang
mereka huni, tidak akan mungkin terjadi secara kebetulan melalui proses kimia
apa pun atau faktor lain mana pun.
Juga tidak mungkin bagi seekor ikan,
udang, atau kepiting untuk menyadari konsep warna dan menghasilkan sistem yang
membuat perubahan warna pada diri mereka sendiri. Pemikiran yang seperti ini
tidak lebih dari khayalan belaka. Merancang sistem sedemikian, menempatkannya
kepada makhluk, mengatur rangkaian dalam gen sehingga dapat terjadi perpindahan
dari generasi ke generasi, dan menyandikan semua informasi di dalam sel makhluk
hidup, hanya dapat dilakukan oleh pemilik kekuatan yang hebat.
Pemilik
kekuatan ini adalah Allah. Allah menciptakan semua makhluk bersamaan dengan
ciri-ciri yang mereka miliki. Allah menarik perhatian kita kepada kenyataan ini
di dalam ayat berikut:
Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak
mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); dan Dia Mahahalus lagi Maha
Mengetahui? Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di
segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rejeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya
lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (QS. Al Mulk, 67: 14-15)
Pernahkah Anda mempertanyakan bagaimana makhluk dapat
mengatur perjalanannya untuk bermigrasi (berpindah tempat) setiap tahun ke
wilayah yang terletak beribu-ribu kilometer jauhnya? Sejumlah pertanyaan segera
sampai ke benak kita: Bagaimana mereka menghitung dengan tepat jarak yang harus
ditempuh dan menyimpan cukup makanan sampai akhir perjalanan mereka? Mengapa
mereka tidak bingung menentukan jalur yang harus ditempuh? Bagaimana mereka tahu
bahwa cuaca di tempat tujuan akan lebih baik? Bagaimana mereka mencari jalan
bahkan ke tempat yang belum pernah mereka datangi sebelumnya?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini, dan banyak lagi, tak dapat dielakkan lagi,
menuju kepada satu fakta yang nyata.
Jelas tidak mungkin hewan yang
melakukan migrasi ini memperoleh informasi tentang tempat-tempat yang belum
pernah dikunjungi melalui pikiran dan kemauan mereka sendiri, lalu membuat
perhitungan dan pergi berkelompok sesuai dengan perhitungan ini. Situasi ini
mengungkapkan bahwa apa pun yang mereka lakukan “diilhami,” dan bahwa
makhluk-makhluk ini dipimpin oleh sesuatu yang hebat. Hewan migran ini mencari
jalan mereka, memahami bagaimana cara menghemat energi dan mengumpulkan
informasi lain yang diperlukan, semata-mata karena ilham dari Allah.
Udang berduri adalah salah satu contoh hewan-berpindah atau migran
ini. Mari kita lihat bagaimana makhluk-makhluk ini mencapai hal yang tampak
mustahil. Udang berduri hidup di antara gosong karang di perairan tropis dan
beriklim sedang. Saat musim gugur tiba, mereka meninggalkan gua-gua besar yang
terdapat di gosong karang dan berkumpul dalam kelompok besar di bawah laut.
Mereka membentuk lajur, yang dapat terdiri dari hanya beberapa ekor udang sampai
lebih dari seratus, dengan setiap hewan berbaris di belakang yang lain, dan
antena mereka menyentuh ekor hewan di depannya. Ada alasan penting di balik
perpindahan udang bersama-sama seperti ini. Mula-mula, dengan melakukan
perjalanan di dalam barisan, udang mengurangi dampak tarikan dari air,
memungkinkan mereka menggunakan lebih sedikit energi dan bergerak lebih cepat.
Dengan begini mereka juga terlindung karena mereka harus melewati dataran pasir
yang terbuka, tidak ada tempat untuk bersembunyi. Sewaktu udang diserang oleh
pemangsa, mereka bubar dari barisan dan membentuk lingkaran, dan mengeluarkan
cakarnya untuk melindungi dirinya.
19Udang dewasa bertelur di
gosong karang di pantai. Larvanya, kemudian terbawa arus air kembali ke laut,
sehingga akhirnya sampai ke dasar laut. Daur tersebut terulang sewaktu udang
muda tumbuh dan mencapai masa dewasa serta mulai berpindah tempat kembali ke
tempat bertelur.
KARAKTERISTIK KUDA LAUT YANG
MENARIK
Penampilan kuda laut sangatlah mencolok, dan struktur
umumnya memiliki rancangan yang sangat spesifik. Ukuran mereka bervariasi dari
sekitar 4 sampai 30 sentimeter (1,6 sampai 11,8 inci) dan mereka biasanya
tinggal sepanjang pantai, di antara ganggang laut dan tumbuhan lainnya. Semacam
baju zirah dari tulang melindungi mereka dari segala jenis bahaya. Baju zirah
ini begitu kuatnya sehingga Anda tidak mungkin menghancurkan kuda laut yang
sudah mati dan mengering dengan hanya menggunakan tangan.
Kepala kuda laut terletak membentuk sudut siku-siku dengan
tubuhnya. Keistimewaan ini tidak ditemukan pada ikan yang lain. Kuda laut
berenang dengan tubuh yang tegak dan mereka dapat menganggukkan kepala ke atas
dan ke bawah. Tetapi mereka tidak dapat menggelengkan kepala atau menoleh ke
kiri dan kanan. Hal ini bisa menjadi masalah bagi makhluk-makhluk yang lain,
namun tidak demikian dengan kuda laut, berkat perancangan tubuh mereka yang
khusus. Mata kuda laut dapat bergerak dengan bebas, berputar-putar mengamati
setiap sisi sehingga mereka dapat melihat sekelilingnya dengan mudah, bahkan
tanpa mampu menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.
Cara berenang kuda laut juga dipengaruhi oleh sistem yang
sangat khusus. Kuda laut bergerak naik-turun di dalam air dengan cara mengubah
isi udara dalam kantung renangnya. Jika kantung renang ini rusak dan kehilangan
sedikit udara, kuda laut tenggelam ke dasar laut. Kecelakaan yang sedemikian
menyebabkan matinya kuda laut. Di sini, ada hal sangat penting yang tidak boleh
dilewatkan. Jumlah udara di dalam kantung renang telah ditetapkan secara amat
teliti. Oleh sebab itulah, perubahan yang sangat tipis dapat menyebabkan
kematian makhluk tersebut. Keseimbangan yang peka ini menunjukkan sesuatu yang
sangat penting. Kuda laut dapat bertahan hanya jika keseimbangan ini terjaga.
Dengan kata lain, kuda laut dapat bertahan hidup karena telah dilengkapi dengan
sistem ini saat pertama muncul di dunia. Situasi ini menunjukkan kepada kita
bahwa kuda laut tidak akan mungkin memperoleh karakteristik mereka seiring
dengan berjalannya waktu, yaitu, kuda laut bukan produk evolusi sebagaimana
diklaim oleh para evolusionis. Seperti semua makhluk di alam semesta, Allah yang
menciptakan mereka, lengkap dengan karakteristiknya.
Mungkin aspek yang paling menakjubkan dari kuda
laut adalah bahwa kuda laut jantan, bukan yang betina, yang melahirkan
anak-anaknya. Kuda laut jantan memiliki kantung perut yang besar dan pembuka
seperti celah di bagian dasar perutnya, yang tidak dilapisi baju zirah. Kuda
laut betina meletakkan telur-telurnya langsung ke dalam kantung perut ini dan
kuda laut jantan membuahi telur saat dijatuhkan. Lapisan dalam kantung perut
menjadi seperti spons dan dipenuhi dengan pembuluh darah, yang penting untuk
memberi makan telur. Satu atau dua bulan kemudian kuda laut jantan melahirkan
kembaran kecil dari dirinya sendiri.
20
Kuda laut, yang hanya salah satu dari berjuta-juta spesies yang
hidup di bawah laut, memiliki karakteristik yang khas pada berbagai segi.
Perancangan kuda laut hanyalah satu contoh dari kekuasaan yang tidak terbatas
dan pengetahuan yang abadi milik Allah:
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila
Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya
mengatakan kepadanya: “Jadilah”. Lalu jadilah ia. (QS. Al Baqarah, 2: 117)
SISI LAIN UBUR-UBUR YANG BELUM
DIKENAL
Semua orang tahu ubur-ubur serta betapa menarik dan anehnya
jenis hewan ini bagi kita. Tetapi, ubur-ubur, makhluk yang hampir 95 persen
terbuat dari air, juga memiliki sejumlah keistimewaan mengejutkan yang tidak
diketahui secara umum. Sebagian jenisnya, misalnya, membuat bingung
musuh-musuhnya dengan memancarkan cahaya, sementara sebagian yang lain
menghasilkan racun mematikan di dalam tubuhnya.
Ubur-ubur dapat hidup di hampir segala iklim, dan sebagian
besar berbahaya bagi makhluk lainnya. Ubur-ubur memiliki struktur yang tembus
pandang dan tentakel (organ menyerupai belalai) yang berjuntai dari bagian bawah
tubuhnya. Pada beberapa spesies, ada cairan beracun di dalam tentakelnya.
Ubur-ubur menangkap mangsanya dengan cara menyemprotkan racun ini dan membunuh
musuh-musuhnya. Ubur-ubur yang tidak mempunyai racun tentu saja bukan berarti
tidak dapat mempertahankan diri. Sebagian di antaranya menggunakan sel yang
menghasilkan cahaya untuk melindungi dirinya. Mereka bertindak dengan terencana
dan menggunakan metode untuk menyelamatkan diri dari kura-kura laut, burung
laut, ikan dan paus, yang semuanya merupakan musuhnya. Saat ubur-ubur berenang
melarikan diri dari musuh-musuhnya, seluruh tubuh ubur-ubur memancarkan cahaya.
Tetapi, saat musuh mencoba menggigitnya, cahaya di bagian tubuh yang berbentuk
lonceng pun padam, dan tentakel yang masih bercahaya dilepaskan dari tubuhnya.
Dengan cara ini, musuh-musuh mereka mengalihkan perhatian pada tentakel
tersebut. Ubur-ubur mengambil keuntungan dari situasi ini dan segera melarikan
diri.
Seekor serdadu perang Portugis (gambar di kiri bawah) merupakan
jenis ubur-ubur raksasa yang juga dikenal sebagai “ubur-ubur biru.” Hewan ini
hidup di semua wilayah yang beriklim sedang dan tropis, termasuk di Mediterania
(laut Tengah).
Serdadu perang Portugis memiliki organ yang mirip-layar
bewarna biru tua yang muncul sampai 20 cm (8 inci) dari permukaan laut. Organ
inilah yang memungkinkan hewan berenang dan bergerak. Pada tentakelnya yang
berbentuk spiral ada kapsul yang mengandung racun, yang menyebabkan
kelumpuhan.
Semua keistimewaan ubur-ubur ini menarik perhatian. Bagaimana
mungkin makhluk yang hampir seluruhnya terdiri dari air ini, yang layu dan mati
segera bila terkena matahari, menghasilkan zat-zat kimia? Dan bagaimana makhluk
ini dapat mengembangkan taktik untuk membingungkan
musuh-musuhnya?
Ubur-ubur tidak memiliki mata untuk melihat mangsa dan
musuhnya, tidak pula memiliki otak. Makhluk ini hanya berupa massa air seperti
agar-agar, walaupun demikian dia menjalankan tingkah laku berakal seperti
berburu dengan menggunakan berbagai taktik, dan meloloskan diri dari
musuh-musuhnya. Jelaslah bahwa pikiran yang menghasilkan cara-cara pemecahan
sedemikian tidak mungkin berasal dari ubur-ubur. Bila kita meneliti setiap
potong informasi tentang ubur-ubur dari sudut pandang ini, kita mutlak sampai
pada kesimpulan yang sangat penting dan memperluas cakrawala kita. Seseorang
yang merenungi ubur-ubur, serta keistimewaan dan tindakannya, akan memahami
bahwa hewan ini tidak dapat melakukan sesuatu dengan hanya mengandalkan dirinya
sendiri, dan bahwa hewan tersebut dikendalikan oleh kekuasaan yang memiliki
wewenang di atas segalanya. Kekuasaan ini, yang tidak ada bandingannya, adalah
milik Allah. Dengan menciptakan sederetan hewan yang mengagumkan dari berbagai
jenis, Allah menunjukkan kebijaksanaan-Nya yang tinggi dan pengetahuan-Nya yang
tiada tara di dalam makhluk-makhluk ini. Ubur-ubur hanyalah salah satu
contohnya.
MATA KERANG SCALLOP, SALAH SATU
MOLUSKA
Makhluk yang terlihat dalam gambar di sebelah kanan adalah moluska
yang disebut scallop. Sekarang, lihatlah baik-baik gambar tersebut. Apakah Anda
memperhatikan titik-titik kecil berwarna biru cerah yang berbaris di sepanjang
bagian pinggir makhluk yang berbentuk kerang laut ini? Terkejutkah Anda bila
kami memberitahu bahwa sebenarnya masing-masing titik biru ini adalah sebuah
mata?
Betapa pun mengherankannya, setiap titik biru
tersebut adalah benar-benar mata milik makhluk yang terlihat pada gambar.
Deretan mata ini, yang masing-masing berukuran hanya 1 mm (0,04 inci),
memungkinkan makhluk ini lolos dari musuh-musuhnya.
21Setiap mata kecil scallop mempunyai
lensa dan retina sendiri. Lensa mata untuk mengumpulkan dan memusatkan cahaya.
Namun, makhluk ini tidak mempunyai pusat visual di dalam otaknya. Dengan kata
lain, bayangan yang terfokus di mata mereka tidak diteruskan ke dalam otak,
seperti halnya mata normal. Para ilmuwan yang mempelajari mata scallop menduga
bahwa mata ini mungkin tidak dapat digunakan untuk melihat. Jadi, apa guna
sejumlah mata yang menakjubkan ini?
Scallop menggunakan mata-mata ini
untuk membedakan terang dan gelap, sehingga memungkinkan mereka bergerak dari
wilayah yang berpasir ke dataran berumput. Selanjutnya, mata mereka yang
berukuran milimeter cukup peka sehingga scallop dapat merasakan gerakan yang
terjadi di sekitar mereka. Dengan kemampuan yang berharga ini, scallop dapat
meloloskan diri dari pemangsanya.
Karakteristik mata scallop sesuai
dengan kebutuhannya di dalam lingkungannya, sehingga jelaslah bahwa pembentukan
mata ini dirancang dengan sangat saksama. Mata-mata ini berbaris di bagian luar
cangkang sedemikian sehingga makhluk ini bisa merasakan apa yang terjadi di
sekitarnya. Keselarasan, keteraturan dan perencanaan yang melingkupi seluruh
alam semesta ini, mulai dari udang-udangan bawah laut sampai burung-burung di
udara, dari sistem di pepohonan sampai bintang-bintang di angkasa, tentulah
merupakan karya dari seorang perencana, seorang perancang. Allah menunjukkan
keberadaannya-Nya kepada kita melalui makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang dirancang
dengan sangat teperinci. Orang-orang yang bijaksana dapat merasakan adanya
kekuatan tak terbatas dari Allah, yang menunjukkan keberadaan-Nya di mana-mana,
mulai dari atom sampai galaksi, dan bahwa mereka harus berpaling hanya kepada
Allah. Di dalam Al-Quran, kita diingatkan tentang hal ini sebagai berikut:
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan
apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia.
Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan
hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS. Al Qashash, 28: 88)